Fototerapi Menawarkan Harapan bagi Pasien Alzheimer: Peluang untuk Mengurangi Ketergantungan Obat

13Tampilan

Penyakit Alzheimer, kelainan neurodegeneratif progresif, bermanifestasi melalui gejala seperti kehilangan ingatan, afasia, agnosia, dan gangguan fungsi eksekutif. Secara tradisional, pasien mengandalkan obat-obatan untuk menghilangkan gejala. Namun, karena keterbatasan dan potensi efek samping obat ini, para peneliti mengalihkan perhatian mereka ke fototerapi non-invasif, sehingga mencapai terobosan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Fototerapi_untuk_Penyakit_Alzheimer

Baru-baru ini, sebuah tim yang dipimpin oleh Profesor Zhou Feifan dari Fakultas Teknik Biomedis Universitas Hainan menemukan bahwa fototerapi transkranial non-kontak dapat meringankan gejala patologis dan meningkatkan kemampuan kognitif pada tikus tua dan tikus yang menderita Alzheimer. Temuan inovatif ini, yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, menawarkan strategi yang menjanjikan untuk mengelola penyakit neurodegeneratif.

Fototerapi_untuk_Penyakit_Alzheimer_2

Memahami Patologi Penyakit Alzheimer

Penyebab pasti penyakit Alzheimer masih belum jelas, namun penyakit ini ditandai dengan agregasi protein beta-amiloid yang abnormal dan kekusutan neurofibrillary, yang menyebabkan disfungsi saraf dan penurunan kognitif. Otak, sebagai organ tubuh yang paling aktif secara metabolik, menghasilkan sisa metabolisme yang signifikan selama aktivitas saraf. Akumulasi limbah ini secara berlebihan dapat merusak neuron sehingga memerlukan pembuangan yang efisien melalui sistem limfatik.

Pembuluh limfatik meningeal, yang penting untuk drainase sistem saraf pusat, memainkan peran penting dalam membersihkan protein beta-amiloid beracun, sisa metabolisme, dan mengatur aktivitas kekebalan tubuh, menjadikannya target pengobatan.

Fototerapi_untuk_Penyakit_Alzheimer_3

Dampak Fototerapi pada Alzheimer

Tim Profesor Zhou menggunakan laser inframerah dekat 808 nm selama empat minggu fototerapi transkranial non-kontak pada tikus tua dan tikus Alzheimer. Perawatan ini secara signifikan meningkatkan fungsi sel endotel limfatik meningeal, meningkatkan drainase limfatik, dan pada akhirnya meringankan gejala patologis dan meningkatkan fungsi kognitif pada tikus.

Fototerapi_untuk_Penyakit_Alzheimer_4

Mempromosikan Fungsi Neuronal melalui Fototerapi

Fototerapi_untuk_Penyakit_Alzheimer_5

Ftoterapi dapat meningkatkan dan memperbaiki fungsi saraf melalui berbagai mekanisme. Misalnya, proses kekebalan tubuh memainkan peran penting dalam patologi Alzheimer. Studi terbaru menunjukkan bahwa iradiasi laser hijau 532 nm dapat meningkatkan fungsi sel kekebalan, memicu mekanisme intrinsik di neuron sentral dalam, memperbaiki demensia vaskular, dan meningkatkan dinamika aliran darah dan gejala klinis pada pasien Alzheimer. Iradiasi pembuluh darah laser hijau awal telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam viskositas darah, viskositas plasma, agregasi sel darah merah, dan tes neuropsikologis.

Terapi cahaya merah dan inframerah (fotobiomodulasi) yang diterapkan pada area perifer tubuh (punggung dan kaki) dapat mengaktifkan sel kekebalan atau mekanisme perlindungan intrinsik sel induk, berkontribusi terhadap kelangsungan hidup saraf dan ekspresi gen yang bermanfaat.

Kerusakan oksidatif juga merupakan proses patologis penting dalam perkembangan Alzheimer. Penelitian menunjukkan bahwa iradiasi lampu merah dapat meningkatkan aktivitas ATP seluler, menginduksi pergeseran metabolisme dari glikolisis ke aktivitas mitokondria pada mikroglia inflamasi yang dipengaruhi oleh beta-amiloid oligomer, meningkatkan kadar mikroglia anti-inflamasi, mengurangi sitokin pro-inflamasi, dan mengaktifkan fagositosis untuk mencegah neuronal. kematian.

Meningkatkan kewaspadaan, kesadaran, dan perhatian berkelanjutan adalah metode lain yang layak untuk meningkatkan kualitas hidup pasien Alzheimer. Para peneliti telah menemukan bahwa paparan cahaya biru dengan panjang gelombang pendek berdampak positif pada fungsi kognitif dan regulasi emosional. Iradiasi cahaya biru dapat meningkatkan aktivitas sirkuit saraf, mempengaruhi aktivitas asetilkolinesterase (AchE) dan kolin asetiltransferase (ChAT), sehingga meningkatkan kemampuan belajar dan memori.

Fototerapi_untuk_Penyakit_Alzheimer_7

Efek Positif Fototerapi pada Neuron Otak

Semakin banyak penelitian otoritatif yang menegaskan efek positif fototerapi pada fungsi neuron otak. Ini membantu mengaktifkan mekanisme perlindungan intrinsik sel kekebalan, meningkatkan ekspresi gen kelangsungan hidup neuron, dan menyeimbangkan tingkat spesies oksigen reaktif mitokondria. Temuan ini menjadi dasar yang kuat untuk aplikasi klinis fototerapi.

Berdasarkan wawasan ini, Pusat Penelitian Energi Optik MERICAN, bekerja sama dengan tim Jerman dan beberapa universitas, penelitian, dan lembaga medis, melakukan penelitian yang melibatkan individu berusia 30-70 dengan gangguan kognitif ringan, penurunan memori, penurunan pemahaman dan penilaian, dan berkurangnya kemampuan belajar. Peserta mematuhi pedoman pola makan dan gaya hidup sehat saat menjalani fototerapi di kabin kesehatan MERICAN, dengan jenis dan dosis obat yang konsisten.

Fototerapi_untuk_Penyakit_Alzheimer_0

Setelah tiga bulan menjalani tes neuropsikologis, pemeriksaan kondisi mental, dan penilaian kognitif, hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan pada skor MMSE, ADL, dan HDS di antara pengguna fototerapi kabin kesehatan. Peserta juga mengalami peningkatan perhatian visual, kualitas tidur, dan berkurangnya kecemasan.

Temuan ini menunjukkan bahwa fototerapi dapat berfungsi sebagai terapi suportif untuk mengatur aktivitas sel otak, meringankan peradangan saraf dan patologi terkait, meningkatkan kognisi, dan meningkatkan daya ingat. Selain itu, hal ini membuka jalan baru bagi fototerapi untuk berkembang menjadi pendekatan terapi preventif.

Fototerapi_untuk_Penyakit_Alzheimer_10

Tinggalkan Balasan